Sunday 14 February 2010

Cerita Persahabatan Saya


Pengalaman Yang Menyakitkan Buat Saya
Sejak kecil atau sejak lahir saya punya sahabat yaitu saudara sepupu ku sendiri.. Beda umur saya dengan dia hanya 2 bulan, dialah teman bermainku mulai dari kecil sampai tamat SMA, dialah sahabatku satu-satunya.
Samapai sekarang aku masih ingat bagaimana persahabatn aku sama dia waktu kecil dulu, bermain bersama, tertawa bersama,bercanda bersama, kadang kami tidak peduli sama orang lain aslkan kami bisa slalu main bersama, bahkan kami sering menghiraukan perintah orang tua aslakan kami bisa bermain bersama, bermain kemanapun dan main apapun yang kami suka.

Dia sudah ku anggap sebagai saudara kandungku, dan di juga menganggap saya sebagai saudara kandungnya sendiri. Kekerabatan persahabatan kami atau keeratan persahabatn kami sulit diungkapkan dengan kata-kata, persahabatan itu sudah sangat erat. Aku dan dia sejak kecil slalu bersama.

Kami sering membuat perjanjian seperti sekolah ditempat yang sama, kuliah di rempat yang sama.
Aku pisah sama dia sewaktu aku mau melanjutkan study ku dan harus berangkat ke Bandug. Dulu aku dan dia sempat berjanji untuk kuliah di tepat yang sama, tetapi karena jurusan kami beda dan saya masuk ke Bndung dan dia masuk ke peguruan tinggi yang ada di Medan.

Sewaktu aku mau berangkat ke Bandung aku melihat kesedihan di wajahnya, aku juga sedih, bahkan yang membuat saya terharu adalah sampai-sampai orang tuanya menangis dan meneteskan air mata karena aku dan dia harus berpisah. Orang tuanya tau kalau kami pernah membuat perjanjian kalau kami kuliah di tempat yang sama.

Aku tidak bisa membayangkan wajah orang taunya yang sedih sewaktu aku mau berangkat, aku juga tidak menyangka kalau oang tuanya turut sedih dan harus meneteskan air mata gara-gara aku harus berpisah sama dia.

Aku bilang sama orang tuanya “nanti pasti ada wktu yang di buat Tuhan untuk bisa lagi bersma-sama dengan lae itu, dan doakanlah kami semoga kami berhasil”.

Meskipun saya sudah di Bandung kami sering berhubungan melalui Hp
Bulan November lalu tiba-tiba ada telepon yang asuk sama aku, aku lihat bahwa nomor itu adalah nomor sahabatku itu, dan dengan senang hati aku mengangkat Hanhponku, ternyata suara yang aku dengar bukan suara dia tapi suaura orang lain. Orang itu bilang “yang punya HP ini tabrakan”.

Akulah orang satu-satunya orang yang duluan tau kejadian itu dibanding keluargaku dan keluarganya. Aku langsung menghubungi orang tuaku dan ornag tuanya dan mengasih tau kejadian itu.

Aku pikir hnhya kecelakaan saja atau hanya kecelakaan kceil saja, aku berpikir kalau dia akan baik-baik saja, Ternyata 10 menit kemudian orang tuaku menelepon aku dan oran tuakau berkata “sudahlah ya,,,,, jangan ingat-ingat lagi dia kamu tidak bisa lagi menghubungi dia, dia sudah meninggal”.

Saat aku mendengar itu aku terdiam, air mataku keluar. Aku teringat 1 minggu sebelum kejadian itu dia menghubungi aku dan dia bilang kalau di kangen sama akudan dia minta fotoku dikirim ke HPnya, tapi Karen HP ku waktu itu rusak dang a bisa mengirim foto aku berjanji sama dia, aku bilang kalau akau pasti mengirim fotoku kepadanya. Tpi aku belum mengirim fotoku itu di sudah pergi duluan dia sudah meninggal. Aku tidak menyangka kalau itulah percakapanku yang etrakhir dengan dia . Waktu itu aku teringat dan terbayang bagaiman kami dulu sewaktu bermain bersama, tertawa bersama, bandal besama.

Yang paling menyedihkan buat saya adalah satu hari setelah dia dimakamkan, orang tuanya menelepon aku, aku belum bicara apa-apa orang tuanya sudah langsung nangis sama aku dan aku tidak bisa berkata apa-apa aku hanya bisa mendengar orang tuanya nangis, dan waktu itu aku sangat sedih.
Samapai sekarang apabila orang tuanya menelepon aku, aku langsung teringat sama sahabatku itu.

Itu adalah pengalaman yang menyedihkan yang pernah aku alami.

By: Donal Marbun
Ferbruary 2010 

donalmarbun.blogspot.com

No comments :

Post a Comment